Judul: IQ84 #1
Penulis: Haruki Murakami
Genre: Asian Literature, Fiction, Fantasy, Science Fiction
Penerbit: KPG
Sinopsis
Sekarang tahun
1Q84.
Ini adalah dunia sejati,
tak ada keraguan akan hal itu.
Tapi di dunia ini,
ada dua bulan menggantung di langit.
Di dunia ini, takdir dua manusia,
Tengo dan Aomame berkelindan erat.
Masing-masing dengan caranya sendiri
terlibat dalam sesuatu yang mengundang bahaya.
Dan di dunia ini, tampaknya tak ada cara untuk
menyelamatkan keduanya.
Sesuatu yang dahsyat sedang bergerak.
Ini adalah dunia sejati,
tak ada keraguan akan hal itu.
Tapi di dunia ini,
ada dua bulan menggantung di langit.
Di dunia ini, takdir dua manusia,
Tengo dan Aomame berkelindan erat.
Masing-masing dengan caranya sendiri
terlibat dalam sesuatu yang mengundang bahaya.
Dan di dunia ini, tampaknya tak ada cara untuk
menyelamatkan keduanya.
Sesuatu yang dahsyat sedang bergerak.
Review
Novel tebal ini menceritakan
mengenai kisah Tengo dan Aomame yang memiliki ceritanya sendiri. Penceritaannya
berganti-gantian antara tokoh Tengo dan Aomame. Dalam novel ini, aku kurang
bisa memahami apa yang ingin dikemukakan Haruki dalam tokoh Tengo dan Aomame,
namun penceritaan Tengo dan Aomame masing-masing tergambar dengan sangat jelas
di setiap babnya. Ini yang buat aku bertahan membaca novel ini sampai selesai.
Sedikit yang bisa kutangkap adalah Aomame merasa kebingungan dengan tahun 1984
yang ia jalani dan mengganti angka 1984 dengan 1Q84, dimana Q berarti ‘question
mark’, yang mewakili kebingungan sang tokoh Aomame. Selain itu, yang bisa
kutangkap adalah bahwa tokoh Tengo dan Aomame secara tidak langsung memiliki
hubungan. Yang belum aku pahami adalah maksud dari 2 rembulan yang bergelantung
di langit, di mana Aomame melihat sendiri hal tersebut, tetapi di pihak Tengo 2
rembulan itu hanyalah khayalan yang ia dapatkan ketika diminta menulis ulang
“Kepompong Udara” karya gadis berusia 17 tahun bernama Fuka-Eri. Lalu ada pula
Orang Kecil yang dikatakan sangat mempengaruhi kehidupan, aku pun tak mengerti
apa maksud dan tugas Orang Kecil itu. Menurutku, Orang Kecil ini seperti
halusinasi Fuka-Eri saja selaku penulis Kepompong Udara yang dituangkannya dari
kehidupan nyatanya. Selain itu, 1Q84 dibumbui banyak unsur seksualitas.
Novel ini penulisannya mengalir
begitu saja dan bagi yang nggak sabar kayaknya kurang cocok dengan novel ini,
sebab membacanya perlu ketenangan agar mengerti apa yang ingin dikatakan novel
ini. Pengungkapan tokoh Tengo dan Aomame menurutku bagus karena lancar saja
Haruki menceritakannya. Novel ini aku kasih 3 bintang di goodreads, sebenarnya
pengen kasih lebih tapi berhubung aku belum dapet maknanya, aku Cuma bisa kasih
3 bintang aja. Karen ini seri yang pertama, aku jadi tidak sabar membaca seri
kedua, mungkin di seri kedua aku lebih paham kali ya makna yang pengen
disampaikan Haruki.hehe
Walaupun 3 bintang but recommended koq! ^^
^Vinia^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar