Selasa, 10 Mei 2016

[REVIEW] Comedy Apparition

Judul: Comedy Apparition
Penulis: Ginger Elyse Shelley
Genre: Fantasi, Family
Tebal: 244 halaman
Penerbit: Laksana


Sinopsis
"Kami penyihir."

Stephen Heagel terkesima saat teman sekolahnya yang tampan, Cameroon Seer, mengatakan kalimat itu dengan tenang dan biasa. Tapi, mengingat semua keganjilan yang terjadi di sekolah dan peristiwa aneh di sekeliling Cameroon, sepertinya Stephen harus percaya. Apalagi, saat Stephen diundang ke pesta Haloween di mana sosok wanita tua dengan hidung panjang dan bengkok, kucing-kucing hitam, kuali besar, dan segala hal yang hanya Stephen saksikan di film-film menjelma nyata di sana.

Tentu saja, hari demi hari yang dilalui Stephen pun makin aneh saja. Dia yang sebelumnya adalah sosok laki-laki "normal" (menyukai lawan jenis), tiba-tiba mulai menyukai Cameroon dan jatuh hati kepadanya. Ya, tanpa Stephen sadari, kini ia menjadi seorang gay! Benarkah hal itu karena Stephen berda dalam pengaruh sihir Cameroon?

Dengan unik dan kreatif, penulis novel Au-dessus de la tour Eiffel ini mengajak kita berimajinasi tentang cinta, persahabatan, dan ikatan keluarga di tengah-tengah kekuatan sihir yang demikian ajaib.

Review
Paduan kisah yang menarik mengenai sihir dan kehidupan keluarga dengan menyelipkan tema mengenai penyuka sesama jenis, itulah Keluarga Seer. Yups, keluarga beranggotakan 12 orang yakni ayah, ibu dan 10 orang anak yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki jalan ceritanya masing-masing. Kepala keluarga Seer adalah Wolf Seer, seorang dosen filosofi, dan istrinya bernama Galleg Hembourg. Nama anak-anak keluarga Seer dimulai yang pertama sampai yang terakhir yakni: Harvard (32 tahun), Rex (29 tahun), Luther (27 tahun), Moss (25 tahun), Pinerose (22 tahun), Craish (17 tahun), Cameron (16 tahun), Rocca & Rouscha (14 tahun), Luca. Keluarga dengan jumlah banyak ini tinggal di rumah berukuran kecil yang tidak pas bila ditinggali oleh 12 orang. Selain itu, mereka juga memiliki hutan yang masing-masing keluarga mereka memiliki porsi hutan sendiri dengan desain sesuai keinginan pemiliknya. Keluarga Seer memiliki tradisi unik setiap hari Haloween dan Day of Death sehingga membuat mereka harus memiliki persiapan dan perencanaan yang matang untuk merayakannya. Namun, bila yang tiba adalah Hari Natal dan Thanksgiving mereka malah tidak mempersiapkan apa-apa, kebalikan dengan orang biasanya.

Awal baca aku agak kurang suka tapi setelah masuk bahasan tentang orientasi seksualnya Cameron, aku mulai ngerasa seru untuk terus baca novel ini. Tentang cara keluarga Seer menanggapi orientasi Cameroon sendiri menurut aku luar biasa, mereka menerima apa-adanya dengan keinginan Cameroon menjadi gay. Cerita mulai bertambah seru ketika Stephen, seorang yang baru Cameroon kenal berteman akrab dengannya dan mereka sangat terbuka dalam bercerita terutama mengenai Cameroon yang memilih menjadi gay. Dalam jalan kisahnya, Stephen pun lama-lama menyukai Cameroon tetapi ternyata hal itu adalah efek. Mau tau efeknya? Baca novelnya ya ^^
O iya, aku suka kutipan Cameroon yang menanggapi orientasi dirinya dengan sangat filosofis bahkan membuat Stephen (lawan bicara) kebingungan mendengar dan meresponnya, kutipannya:
"jangan terlalu banyak berpikir. Ini bukan masalah nilai, kau salah pun tidak apa-apa. Ya, akan ada yang menilaimu, tapi ini kehidupanmu, ini masalah kebahagiaanmu. Kalau kau salah, kau tidak perlu mengulang, kau hanya perlu mengoreksi sambil terus melanjutkan kehidupanmu. Ambil kesempatan, lakukan saja!" (hal.46)

"Aku tahu homoseksualisme itu salah. Aku paham. Tapi ada perbedaan antara mengerti dan menerima. Aku mengerti orang-orang menganggap itu salah, tapi aki tidak bisa menerimanya. Aku tidak tahu di mana salahnya pilihanku. Aku menghabiskan enam belas tahun kesal pada diri sendiri karena alasan yang tidak jelas. Keputusan ini membuatku lega. Kurasa mengakui diri sendiri membuka mataku. Artinya pilihan ini membantuku, kan? Kenapa aku harus kembali lagi kebingungan hanya agar mereka mengakuiku?" (hal.59)

Setelah kisah Cameroon, ada pula kisah anggota keluarga lain seperti Luca dengan Landon, Rouscha yang akhirnya jadi dengan Stephen, Rex yang menikah dengan perempuan yang telah dipacarinya selama 12 tahun, dan banyak kisah yang lainnya.

Mengenai sihirnya, setiap anggota keluarga Seer punya kemampuan sihir berbeda-beda. Dimana sihir itu akan ditunjukkan setiap perayaan Haloween, mereka jarang menampakkan sihir di depan orang banyak secara langsung karena pasti akan selalu dianggap aneh. Tentang perayaan Haloween, banyak sekali kisah yang menarik bahkan ada yang sampai bikin mual..

Intinya dari cerita ini aku memandang kesederhanaan cara berpikir mereka, saling melengkapi antar keluarga dan menghormati pilihan tanpa banyak berkomentar, seperti saat Cameroon mengatakan orientasi seksual dirinya yang malah disetujui oleh sebagian besar anggota keluarganya tanpa terlalu banyak berkomentar akan pilihan tersebut. Ceritanya cocok banget bagi yang pengen baca novel paduan fantasi, keluarga dan jalinan persahabatan..

^Vinia^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar