Minggu, 16 Oktober 2016

[REVIEW] Persona

Judul: Persona
Penulis: Fakhrisina Amalia
Genre: Young-Adult, psikologi, fiksi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 248 halaman


Sinopsis


Namanya Altair, seperti salah satu bintang terang di rasi Aquila yang membentuk segitiga musim panas. Azura mengenalnya di sekolah sebagai murid baru blasteran Jepang yang kesulitan menyebut huruf L pada namanya sendiri.


Azura merasa hidupnya yang berantakan perlahan membaik dengan kehadiran Altair. Keberadaan Altair lambat laun membuat perasaan Azura terhadap Kak Nara yang sudah lama dipendam pun luntur.

Namun, saat dia mulai jatuh cinta pada Altair, cowok itu justru menghilang tanpa kabar. Bukan hanya kehilangan Altair, Azura juga harus menghadapi kenyataan bahwa orangtuanya memiliki banyak rahasia, yang mulai terungkap satu demi satu. Dan pada saat itu, Kak Nara-lah tempat Azura berlindung.

Ketika Azura merasa kehidupannya mulai berjalan normal, Altair kembali lagi. Dan kali ini Azura dihadapkan pada kenyataan untuk memilih antara Altair atau Kak Nara. 


Review

Kalau ditanya mengenai lawan jenis, kalian lebih tertarik dekat dengan seseorang yang selalu dekat dan perhatian dengan kalian atau lebih tertarik dengan seseorang yang jauh disana dan selalu kalian harapkan tapi nggak tau kapan tepatnya bisa dekat dengannya? Persamaan dari mereka adalah mereka udah berada di hati kalian. Hayo, kalian pilih yang mana?
Kalau aku sendiri pasti pilih yang pertama, alasannya dia dekat dengan kita dan nggak perlu usaha yang ekstra untuk bisa dekata dengan dia. Ya, intinya realistis aja lah..
Nah, inilah yang merupakan kisah dari si Azura, tokoh utama di novel Persona ini. Azura dikisahkan senang melakukan self-harming (melukai pergelangan tangannya sendiri dengan benda tajam untuk melupakan rasa sakit dan kecewa yang dialaminya) karena kekecewaan terhadap orang tua nya dan ketiadaan teman di masa remajanya. Suatu hari, ia tidak sengaja bertemu dengan cowok Jepang yang fisiknya saja sudah Azura sukai dan si cowok ini baru pindah ke sekolah Azura. Dari situ, mereka dekat satu sama lain dan Azura mulai merasakan kenyamanan dengan cowok Jepang bernama Altair Nakayama itu. Karena kedekatan mereka, Azura lambat laun mulai meninggalkan kebiasaan self-harming yang selalu ia lakukan. Tak hanya Altair, ada cowok lain yang sebenarnya sudah lama diharapkan oleh Azura, cowok itu senior Azura bernama Kak Nara. 

Kalau membaca sekilas review ku di atas mungkin nggak ada hal istimewa yang kalian rasakan dan pikirkan. Namun, ketika kalian membacanya sampai selesai, kalian nggak akan menyangka apa yang akan terjadi. Novel Persona ini berhasil melakukan plot-twist yang bakal membuat pembacanya tercengang-cengang. O iya, alasan aku beli Persona karena pertama judulnya yang bertema psikologi banget. Persona ini merupakan teorinya Carl Gustav Jung, dimana persona sendiri berarti topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta terhadap kebutuhan-kebutuhan arkhetipal sendiri (Jung,1945). Tujuan topeng adalah untuk menciptakan kesan tertentu pada orang-orang lain dan sering kali, meski tidak selalu, ia menyembunyikan hakikat sang pribadi yang sebenarnya. Sebenarnya isinya sendiri kurang mencerminkan judul, nggak ada tuh 'topeng' yang dipakai Azura untuk menyembunyikan dirinya.. Alasan kedua aku beli novel ini adalah karena menurutku novel ini recommended, dilihat dari sinopsis-sinopsis yang ditulis oleh blogger lain. Saran aku bagi yang belum baca novel ini, yuk mulai dibaca, biar kalian juga tercengang.hehe

Sebenarnya aku udah selesai baca Persona ini pada awal Agustus, tapi karena baru ada mood ngereview, akhirnya aku mulai ngeblognya sekarang deh. Dan masih ada beberapa novel lagi sih yang belum aku review.. Huah, semangat deh buat aku! ^^

Terimakasih yang udah menyempatkan berkunjung untuk membaca review yang aku buat. Sekian

^Vinia^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar