Senin, 09 Januari 2017

[REVIEW] 1Q84 #1

Judul: IQ84 #1
Penulis: Haruki Murakami
Genre: Asian Literature, Fiction, Fantasy, Science Fiction
Penerbit: KPG
Tebal: 512 halaman



Sinopsis
Sekarang tahun
1Q84.
Ini adalah dunia sejati,
tak ada keraguan akan hal itu.
Tapi di dunia ini,
ada dua bulan menggantung di langit.
Di dunia ini, takdir dua manusia,
Tengo dan Aomame berkelindan erat.
Masing-masing dengan caranya sendiri
terlibat dalam sesuatu yang mengundang bahaya.
Dan di dunia ini, tampaknya tak ada cara untuk
menyelamatkan keduanya.
Sesuatu yang dahsyat sedang bergerak.

Review
Novel tebal ini menceritakan mengenai kisah Tengo dan Aomame yang memiliki ceritanya sendiri. Penceritaannya berganti-gantian antara tokoh Tengo dan Aomame. Dalam novel ini, aku kurang bisa memahami apa yang ingin dikemukakan Haruki dalam tokoh Tengo dan Aomame, namun penceritaan Tengo dan Aomame masing-masing tergambar dengan sangat jelas di setiap babnya. Ini yang buat aku bertahan membaca novel ini sampai selesai. Sedikit yang bisa kutangkap adalah Aomame merasa kebingungan dengan tahun 1984 yang ia jalani dan mengganti angka 1984 dengan 1Q84, dimana Q berarti ‘question mark’, yang mewakili kebingungan sang tokoh Aomame. Selain itu, yang bisa kutangkap adalah bahwa tokoh Tengo dan Aomame secara tidak langsung memiliki hubungan. Yang belum aku pahami adalah maksud dari 2 rembulan yang bergelantung di langit, di mana Aomame melihat sendiri hal tersebut, tetapi di pihak Tengo 2 rembulan itu hanyalah khayalan yang ia dapatkan ketika diminta menulis ulang “Kepompong Udara” karya gadis berusia 17 tahun bernama Fuka-Eri. Lalu ada pula Orang Kecil yang dikatakan sangat mempengaruhi kehidupan, aku pun tak mengerti apa maksud dan tugas Orang Kecil itu. Menurutku, Orang Kecil ini seperti halusinasi Fuka-Eri saja selaku penulis Kepompong Udara yang dituangkannya dari kehidupan nyatanya. Selain itu, 1Q84 dibumbui banyak unsur seksualitas.
Novel ini penulisannya mengalir begitu saja dan bagi yang nggak sabar kayaknya kurang cocok dengan novel ini, sebab membacanya perlu ketenangan agar mengerti apa yang ingin dikatakan novel ini. Pengungkapan tokoh Tengo dan Aomame menurutku bagus karena lancar saja Haruki menceritakannya. Novel ini aku kasih 3 bintang di goodreads, sebenarnya pengen kasih lebih tapi berhubung aku belum dapet maknanya, aku Cuma bisa kasih 3 bintang aja. Karen ini seri yang pertama, aku jadi tidak sabar membaca seri kedua, mungkin di seri kedua aku lebih paham kali ya makna yang pengen disampaikan Haruki.hehe
Walaupun 3 bintang but recommended koq! ^^



^Vinia^

Selasa, 03 Januari 2017

Hasil Keep and Read Challenge 2016 & Receh untuk Buku 2016

Halo, kembali lagi bersamaku di tahun baru ini. Selamat tahun baru untuk semua pembaca. Semoga tahun 2017 menjadi tahun penuh berkat dan penuh semangat untuk membaca buku.
Kali ini aku mau posting hasil challenge yang kuikuti di 2016 lalu, yaitu Keep and Read Challenge dan Receh untuk Buku. Keep and Read Challenge ini adalah challenge yang mengharuskan kita menabung setelah membaca satu buku dengan jumlah uang tertentu dan tabungannya dibuka di tahun berikutnya, uang yang ditabung ditujukan untuk membeli buku/novel. Sementara Receh untuk Buku mengajak kita untuk menabungkan uang receh kapanpun yang tujuannya untuk beli buku di tahun berikutnya. Asik kan, ada tabungan khusus untuk beli novel baru..haha. Untuk challenge ini, setiap selesai baca aku nabung sebesar Rp 10.000 - Rp 20.000. Btw, aku suka dengan challenge ini karena selain membaca aku juga diajak untuk menyisihkan uang setelah membaca buku :)
Sebelum memberitahukan jumlah uang yang terkumpul, aku akan memberitahukan jumlah buku yang kubaca di tahun 2016. Ini listnya:
1. Kambing Jantan
2. Cinta Brontosaurus  
3. What The Dog Saw 
4. The 5 People You Meet in Heaven 
5. Deep Rooted Tree #1
6. Deep Rooted Tree #2
7. Million Dreams for Gwangju
8. Please Look After Mom 
9. The Bliss Bakery #1 
10. Looking for Alaska 
11. Rumah Lebah 
12. Gempa Waktu
13. Once A Witch
14. If I Stay
15. The Alchemist 
16. Fahrenheit 451
17. Abandon
18. Heartstopper 
19. Dunia Anna 
20. The Révèter
21. Forgotten
22. Comedy Apparition
23. Burlian
24. Petals For The Sky
25. Imung 2: Matinya Raja Batik
26. Komik dari Tweet Raditya Dika
27. Rindu yang Membawamu Pulang
28. Persona
29. Interworld
30. Tempest
31. Ingo #1
32. Tide Knot #2

Jadi, hasil dari Keep and Read Challenge 2016 & Receh untuk Buku 2016 terkumpul sebanyak Rp 370.000..^^
Dan uangnya akan kupakai untuk beli novel dan beberapa kugunakan untuk bisnisku.hehe

Sekian postinganku. Jangan lupa bahagia ya! ^^

^Vinia^

Senin, 07 November 2016

[REVIEW] Tempest

Judul: Tempest
Penulis: Julia Cross
Genre: Fantasi, Science-fiction
Penerbit: Mizan Fantasi
Tebal: 477 halaman



Sinopsis
Tahun 2009. Jackson Meyer, 19 tahun, pemuda normal. Dia kuliah dan mencintai Holly. Hanya satu bedanya… dia bisa melintasi waktu. Tetapi tak seperti di film-film, tak ada yang berubah di masa kini setelah dia melompat ke masa lalu. It’s all just for fun.

Tapi tiba-tiba muncul orang-orang asing yang meneror hidup Jackson. Holly tertembak dan terluka parah saat melawan mereka. Dalam kepanikan, Jackson melompat mundur ke masa lalu.

Tahun 2007. Jackson terjebak, tidak bisa kembali ke masa depan. Atau benarkah demikian? Masihkah ada cara baginya untuk menyelamatkan Holly dan memperbaiki semua kekacauan?

Review
Apa yang akan kalian lakukan bila kalian bisa menjelajah waktu? Melompat ke masa lalu atau pun menjajakkan kaki di masa depan? Yap, seperti itulah kehidupan Jackson Meyer, ia mampu menjelajah waktu, namun sayangnya hanya ke beberapa hari saja. Tetapi suatu waktu ia melompat ke tahun yang sangat lama, berkaitan dengan kehidupan keluarganya. Dia mencoba kembali, namun usahanya gagal.

Menurut aku, penceritaan dalam novel ini gampang dimengerti, namun menurutku sendiri ceritanya kurang wow, kecuali kesetiaan si Jackson dengan Holly, mereka so sweet banget.hehe


Novel ini udah jadi incaran aku dengan tujuan memenuhi challenge baca fantasi di blog.wkwkwk dan untungnya dapat novel ini dengan harga yang sungguh sangat murah, biasa Gramedia lagi diskon.wkwk
Tapi ya begitu, ceritanya kurang wow dan tebelnya minta ampun!

Sekian

^Vinia^

Minggu, 16 Oktober 2016

[REVIEW] Persona

Judul: Persona
Penulis: Fakhrisina Amalia
Genre: Young-Adult, psikologi, fiksi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 248 halaman


Sinopsis


Namanya Altair, seperti salah satu bintang terang di rasi Aquila yang membentuk segitiga musim panas. Azura mengenalnya di sekolah sebagai murid baru blasteran Jepang yang kesulitan menyebut huruf L pada namanya sendiri.


Azura merasa hidupnya yang berantakan perlahan membaik dengan kehadiran Altair. Keberadaan Altair lambat laun membuat perasaan Azura terhadap Kak Nara yang sudah lama dipendam pun luntur.

Namun, saat dia mulai jatuh cinta pada Altair, cowok itu justru menghilang tanpa kabar. Bukan hanya kehilangan Altair, Azura juga harus menghadapi kenyataan bahwa orangtuanya memiliki banyak rahasia, yang mulai terungkap satu demi satu. Dan pada saat itu, Kak Nara-lah tempat Azura berlindung.

Ketika Azura merasa kehidupannya mulai berjalan normal, Altair kembali lagi. Dan kali ini Azura dihadapkan pada kenyataan untuk memilih antara Altair atau Kak Nara. 


Review

Kalau ditanya mengenai lawan jenis, kalian lebih tertarik dekat dengan seseorang yang selalu dekat dan perhatian dengan kalian atau lebih tertarik dengan seseorang yang jauh disana dan selalu kalian harapkan tapi nggak tau kapan tepatnya bisa dekat dengannya? Persamaan dari mereka adalah mereka udah berada di hati kalian. Hayo, kalian pilih yang mana?
Kalau aku sendiri pasti pilih yang pertama, alasannya dia dekat dengan kita dan nggak perlu usaha yang ekstra untuk bisa dekata dengan dia. Ya, intinya realistis aja lah..
Nah, inilah yang merupakan kisah dari si Azura, tokoh utama di novel Persona ini. Azura dikisahkan senang melakukan self-harming (melukai pergelangan tangannya sendiri dengan benda tajam untuk melupakan rasa sakit dan kecewa yang dialaminya) karena kekecewaan terhadap orang tua nya dan ketiadaan teman di masa remajanya. Suatu hari, ia tidak sengaja bertemu dengan cowok Jepang yang fisiknya saja sudah Azura sukai dan si cowok ini baru pindah ke sekolah Azura. Dari situ, mereka dekat satu sama lain dan Azura mulai merasakan kenyamanan dengan cowok Jepang bernama Altair Nakayama itu. Karena kedekatan mereka, Azura lambat laun mulai meninggalkan kebiasaan self-harming yang selalu ia lakukan. Tak hanya Altair, ada cowok lain yang sebenarnya sudah lama diharapkan oleh Azura, cowok itu senior Azura bernama Kak Nara. 

Kalau membaca sekilas review ku di atas mungkin nggak ada hal istimewa yang kalian rasakan dan pikirkan. Namun, ketika kalian membacanya sampai selesai, kalian nggak akan menyangka apa yang akan terjadi. Novel Persona ini berhasil melakukan plot-twist yang bakal membuat pembacanya tercengang-cengang. O iya, alasan aku beli Persona karena pertama judulnya yang bertema psikologi banget. Persona ini merupakan teorinya Carl Gustav Jung, dimana persona sendiri berarti topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta terhadap kebutuhan-kebutuhan arkhetipal sendiri (Jung,1945). Tujuan topeng adalah untuk menciptakan kesan tertentu pada orang-orang lain dan sering kali, meski tidak selalu, ia menyembunyikan hakikat sang pribadi yang sebenarnya. Sebenarnya isinya sendiri kurang mencerminkan judul, nggak ada tuh 'topeng' yang dipakai Azura untuk menyembunyikan dirinya.. Alasan kedua aku beli novel ini adalah karena menurutku novel ini recommended, dilihat dari sinopsis-sinopsis yang ditulis oleh blogger lain. Saran aku bagi yang belum baca novel ini, yuk mulai dibaca, biar kalian juga tercengang.hehe

Sebenarnya aku udah selesai baca Persona ini pada awal Agustus, tapi karena baru ada mood ngereview, akhirnya aku mulai ngeblognya sekarang deh. Dan masih ada beberapa novel lagi sih yang belum aku review.. Huah, semangat deh buat aku! ^^

Terimakasih yang udah menyempatkan berkunjung untuk membaca review yang aku buat. Sekian

^Vinia^

Jumat, 14 Oktober 2016

[REVIEW] Interworld

Judul: Interworld
Penulis: Neil Gaiman & Michael Reaves
Genre: fantasi, science-fiction
Tebal: 274 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis

Joey Harker selalu tersesat. Bahkan di rumahnya pun dia suka salah jalan. Tetapi suatu hari Joey benar-benar tersesat. Dia Berjalan keluar dari dunianya dan masuk ke dimensi lain. Gara-gara melintas antardimensi, jadilah Joey mangsa bagi dua kekuatan dahsyat---HEX yang mengandalkan sihir dan Binary yang mengandalkan sains, dan kedua kubu ini sama-sama bernafsu ingin menguasai Multiverse, dengan memanfaatkan kemampuan Joey berjalan antardimensi.

Joey, yang terjepit di antara dua kekuatan ini, memutuskan bergabung dengan pasukan berupa versi-versi dirinya sendiri yang berasal dari berbagai dimensi dan sama-sama memiliki kekuatan hebat seperti dirinya. Mereka pun bersatu padu untuk menyelamatkan dunia-dunia alternatif dari kekuasaan jahat.

Pendongeng kawakan Neil Gaiman dan penulis fiksi-ilmiah pemenang Emmy Award, Michael Reaves, bersekutu menciptakan kisah tentang sihir, sains, kehormatan, serta takdir seorang anak laki-laki yang sangat istimewa---serta versi-versi dirinya yang lain.

Review
Novel ini mengisahkan seorang Joey Harker, anak biasa yang tidak dianggap spesial sama sekali. Namun, pada suatu hari ia mengalami kejadian yang tidak akan pernah terbayangkan. Ia berjalan dan tiba-tiba sesuatu di luar dugaan terjadi. Hal tersebut ada hubungannya dengan keberlangsungan dunia. Dan disinilah peran Joey, menjadi pelintas yang bertujuan menjaga keseimbangan Altiverse dari perebutan antara HEX dan Binary. HEX mengandalkan sihir, sementara Binary mengandalkan sains. Karena kemampuan Joey menjadi pelintas, ia menjadi incaran HEX dan Binary. Namun, Joey memilih pilihan tepat, ia memilih Interworld yang di dalamnya terdapat banyak versi dirinya sendiri dari berbagai dimensi. Interworld inilah yang memiliki tujuan untuk menjaga keseimbangan antara sains dan sihir, karena Interworld beranggapan bahwa kedua hal tersebut punya andil masing-masing dalam perjalanan dunia ini..

Pada awal membaca buku ini, aku merasa bahwa penyampaian ceritanya begitu cepat sehingga perlu ketelitian agar tidak bingung membacanya. Dan hal yang mulai menarik perhatianku ketika Joey mulai merasa dunia di sekitarnya berubah padahal memiliki kemiripan. Aku merasa sedih juga ketika ia kembali ke rumahnya dan mendapati kalau orang di rumahnya tidak mengenalnya. Akhirnya ia memutuskan untuk menjadi pelintas dan saat itu Jay yang ia temui mengajak dan memintanya untuk menjadi pelintas Interworld. Jay sendiri adalah orang yang persis seperti Joey, bahkan Joey menganggap suara Jay persis suara dirinya. Bedanya adalah Jay memakai atribut seperti robot.
Petualangan Joey dan Jay tidak berlangsung lama, alasannya karena Joey menyelamatkan Hue yang membuat Jay tewas. Ceritanya panjang, langsung baca aja novelnya!

Pertengahan novel hingga akhir menceritakan petualangan Joey dan kawan-kawan dalam mempelajari sesuatu hal sebagai bekal menjadi pelintas. Dan menjadi pelintas yang pada mulanya terkumpul dalam satu regu. Dan memasuki HEX hingga kawan-kawan Joey semuanya dipenjara. Lalu diselingi dengan kisah Joey yang kembali ke kehidupannya yang semula. Kemudian kembali lagi ke HEX dengan tujuan menyelamatkan kawan-kawannya yang disekap. Dan begitulah inti kisahnya, kalau mau lengkap, cuss dibaca!!

Di novel ini, selain bacanya harus teliti, ternyata banyak juga kata-kata sulit berbau sains. Dan aku nggak begitu memusingkan hal itu, karena aku baca terus aja sambil membayangkan gimana kejadian di dalam kisahnya. Aku nggak bisa ngebayangin, pelintas ini sebenarnya jalan atau terbang. Karena nggak spesifik disebut, yang disebut hanya mereka mengandalkan kekuatan pikiran untuk mencapai pada jalan yang mereka inginkan. Bener-bener ya otak yang nulis.haha

Untuk rating, aku kasih 3 dari 5 bintang, alias sedang-sedang aja ceritanya. Nggak terlalu susah dipahami tapi juga nggak gampang mencernanya, apalagi kosakata yang sulit itu. Dan alasan lain karena aku nggak nemu petualangan mereka di Binary. Mungkin di seri novel selnjutnya kali ya, karena ngeliat di list goodreads, ternyata novel ini ada seri berikutnya. 

Sekian dulu review Interworld dariku. Btw, aku baru aktif lagi nih ngeblog. Alasannya karena baru ada mood dan emang mood baca juga baru muncul akhir-akhir ini. Untuk novel lain yang udah kubaca tapi belum kureview, mungkin entar bakal kureview, dengan syarat mood memadai untuk mereview.wkwkw. SEKIAN

^Vinia^

Jumat, 22 Juli 2016

Ikutan Wishful Wednesday


Haloooo!!! Setelah beberapa hari lalu nulis review "Rindu yang Membawamu Pulang", hari ini aku mau posting tentang giveaway yang aku ikutin. Sebelum posting, aku mau cerita sedikit aku udah lama banget nggak nulis di blog ini. Alasannya karena kemarin fokus ujian semester dan minat bacaku sempat melemah. Tapi sekarang puji Tuhan udah kembali lagi bisa mengisi blog ini ^^. Dan melemahnya minat bacaku sejalan juga dengan nggak pernah laginya diriku ikutan giveaway. Karena terasa lama banget nggak ikutan giveaway, maka sekarang aku putuskan pengen ikut lagi (koq berbelit-belit gini ya bahasaku??), doain semoga beruntung ya ^^

Giveaway yang aku ikutin kali ini namanya "Wishful Wednesday" yang diadakan oleh Kak Astrid. Dan giveaway ini adalah yang ke-200 kalinya diadain sama Kak Astrid. Aku yang baca postingan beliau aja kaget.hehe. Wishful Wednesday ini kalo diliat dan dipandangi adalah giveaway yang mengajak pesertanya untuk memilih buku yang mereka incar sebagai hadiahnya. Wow! Bayangin aja kalo kita lagi beruntung, langsung deh dapat buku inceran kita..haha

Nah, daripada lama-lama, aku langsung aja deh bahas buku yang jadi incaranku. Buku tersebut adalah The Geography of Genius yang ditulis oleh Eric Weiner. Ini covernya:

(sumber: bukabuku.com)

Alasan aku memilih buku ini sebagai wishlist a.k.a inceran adalah karena deskripsi buku ini yang bikin aku penasaran apa hubungan antara lingkungan dengan terciptanya ide-ide inovatif. Dimana si penulisnya berkeliling dunia untuk menjelajahi beberapa kota-kota sambil merenungi pikiran tokoh-tokoh terkenal seperti Socrates, Darwin, dll. Aku nangkep buku ini pasti menarik untuk dibaca karena adanya penjelajahan dunia tadi, pasti asik baca buku sambil ngebayangin kita lagi jalan-jalan keliling dunia plus dapat ilmu yang bermanfaat, selain itu cover-nya juga menarik. Bisa dilihat banyak warna pada cover dengan warna dasar putih di atas. Serta buku ini juga meredefinisi argumen bagaimana seorang genius muncul dan mau melihat bagaimana budaya dapat memantik dan memelihara kreativitas.. Intinya, buku ini bener-bener aku incar dan aku harap aku bisa jadi salah satu yang beruntung dalam Wishful Wednesday-nya Kak Astrid. Buku ini aku lihat dijual di bukabuku.com (link-nya ada di bawah gambar cover buku).

Sekian postingan ikutan giveaway kali ini. Bagi yang penasaran dan pengen ikutan, silakan kunjungi blog Kak Astrid di sini

Semoga (saya) beruntung.

^Vinia^

Rabu, 20 Juli 2016

[REVIEW] Rindu yang Membawamu Pulang

Judul: Rindu yang Membawamu Pulang
Penulis: Ario Sasongko
Genre: historical-romance, fiksi
Tebal: 282 halaman
Penerbit: GagasMedia


Sinopsis



Review
Rindu yang Membawamu Pulang merupakan novel karya Ario Sasongko yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2015. Novel ini mengangkat cerita cinta beda etnis antara laki-laki bumiputera bernama Gun dengan gadis Tionghoa bernama Ling. Kisahnya apik! Cerita diawali dengan kekaguman Gun akan sosok Ling yang ia lihat di gerbong kereta yang ia naiki, kemudian berlanjut sampai mereka berdua berkenalan. Dan berlanjut dengan persoalan masing-masing tokoh utama, Ling yang berusaha menaikkan derajat etnis Tionghoa melalui profesinya dan Gun dengan kisahnya dalam bekerja. Jalan ceritanya penuh kejutan karena hampir di setiap bab ada saja masalah yang membuat kisahnya mengalir dengan baik, namun yang membuat masalah menjadi semakin memuncak ketika Ling dan Gun sama-sama menyimpan rasa namun banyak pertentangan yang berusaha memisahkan mereka. Terutama nampak dari kisah Ling. Memasuki bagian akhir cerita, menurut saya penulis berhasil membuat pembaca merasakan rindu (sesuai judul novel ini) pada sosok Ling yang telah lama tak bertemu Gun dimana hati mereka menyimpan perasaan rindu itu dengan baik dan akhirnya ditumpahkan melalui surat Ling dan pertemuan mereka. Saya suka bagian akhir surat yang ditulis Ling pada Gun, isinya seperti ini,

“Gun kini kusadari Tiongkok memang tanah leluhurku. Tapi, Indonesia adalah tanah lahirku. Cinta kita telah membawa panggilan besar padaku. Panggilan itu semakin aku rasakan kuatnya saat aku berada di Tiongkok. Panggilan tanah lahir. Cinta kita telah memberikan banyak hal dan mengajarkan kita untuk saling memiliki dengan cara yang lain”.

Benar-benar suka dengan kisah yang ditulis di dalamnya! Makna yang didapat dari novel Ario Sasongko ini adalah cinta yang tidak hanya kedekatan fisik namun lebih dari itu, cinta yang berkembang antara Ling dan Gun karena kemauan untuk saling menerima dan mencoba memahami satu sama lain walaupun banyak rintangan yang mereka alami. Kuncinya kesabaran untuk saling memahami dan rasa rindu yang selalu dijaga oleh mereka, Ling dan Gun.
Akhir kata, selamat untuk   Gun dan Ling yang berhasil membuat saya rindu karena kisah rindu kalian berdua. Semoga difilmkan ya!

^Vinia^